
Akhirnya, tim ekspedisi Patrapala sukses mewujudkan harapan untuk mencapai puncak gn. Lawu (+3265 dpl) pada tanggal 29 Juni 2008 kemarin. Namun demikian, pendakian ini bukanlah tanpa halangan. Dengan jumlah total peserta 32 orang, dengan meniti jalur dari cemoro sewu yang relative amat menanjak, menyebabkan rombongan Patrapala sempat terpisah menjadi 3 kelompok yang berjauhan, padahal sarana komunikasi radio yang dimiliki hanya 2 buah masing-masing untuk rombongan yang paling depan dan yang paling belakang.
Jalur pendakian dari cemoro sewu ini relative tertata dengan susunan batu yang menyurusi tebing-tebing tegak yang membentuk susunan anak-anak tangga yang eksotik. Dan beberapa bagiannya telah dilengkapi hand rail yang terbuat dari pipa galvanize.

DINGIN BANGET!
Memasuki pos ke 3, ketika itu waktu telah larut malam, sekitar pukul 02.30 WIB, hawa dingin mulai terasa menusuk tulang. Dari informasi seminggu sebelumnya suhu dapat mencapai minus 2 derajat. Terlihat api unggun telah dinyalakan ditengah ruangan pos 3 itu, asapnya memenuhi ruangan pos yang ukurannya sekitar 2x3 meter beratap seng namun berdinding separuh itu.
Karena suhu udara yang teramat dingin, dan terasa semakin menusuk tulang kalau digunakan untuk duduk istirahat, maka sebanyak 21 orang yang fisiknya masih kuat memutuskan untuk melanjutkan pendakian terlebih dahulu, tim ini yang kemudian dapat mencapai puncak Argo Dumilah pada pagi hari sekitar jam 06.00 WIB. Tim yang tersisa melanjutkan pendakian ketika waktu menjelang subuh dan dapat mencapai puncak argo dalem sekitar pukul 09.00 WIB. Spanduk Pertamina Always There terbentang dengan latar belakang puncak Argo Dumilah.Walaupun puncak Argo Dumilah telah terlihat mata, namun karena waktu telah siang, dan kondisi fisik yang lelah maka tim ini memutuskan langsung turun melalui jalur Cemoro Kandang.

KAPOK LOMBOK
Jalur cemoro kandang relative datar, namun track ini berputar putar menuruni lereng bukit yang terjal, sehingga track ini terasa amat panjang dan membosankan. Ketika kondisi fisik yang amat lelah, wajar hati kecil seakan berkata “kapok deh!”, namun demikian tidak ada pilihan, there is no point to return, perjalanan harus tetap dilanjutkan dalam kondisi apapun. Jam 16.30 tim telah mencapai pos Cemoro Kandang. Terlihat tim patrapala yang telah datang terlebih dahulu di pos cemara kandang itu telah duduk dan rebahan di rerumputan menunggu kami.
Ekspedisi ini telah usai, dan dapat dikatakan sukses karena semua anggotanya telah berhasil mencapai puncak lawu dan kembali pos cemoro kandang dengan sehat wal afiat. Banyak hal yang dapat diceritakan. Tentulah ini merupakan kenangan yang tak terlupakan, apalagi bagi bang Aji SIK yang mengajak istri (eva) dan anak (aga), bang Agus dan anak (rian dan firman), bang Ristanto Heru dan anak (dika), bang Anggrono dan anak (hans) dan tentu saja saya juga yang ngajak istri dan 3 ponakan. Wah … asyik deh!. Mendaki lagi….. ok deh!. Tuh kan saya bilang apa….KAPOK LOMBOK! Ha...ha.